Filsafat Seni

Teori Mimesis Dan Teori Significant Form

Nama: Fahrul Zikri

Kelas: R3I

NPM: 202246501113

Mata Kuliah: Filsafat Seni

Dosen Pengampu: Wulandari,SSn,M,Ds


Analisis 3 Karya Menggunakan Teori Mimesis & Teori Significant Form

1. Morning Glee


Creator: Choqopi


NFT yang berjudul Morning Glee, ini menceritakan sebuah kenangan dipagi hari yang menyenangkan sambil menunjukan kesadaran terhadap kemungkinan perubahan dalam pengalaman hidup.

Teori Mimesis
Dalam konteks teori mimesis plato, sebuah interpretasikan sebagai reprentasi yang mencoba meniru keindahan dan kebahagiaan dipagi hari. Plato sebagai sebuah salinan yang menjauh dari benuk ideal dan konsep kebahagiaan yang lebih tinggi. Aristoteles, disisi lain, akan fokus pada representasi yang dapat merefleksikan kebenaran dan keindahan dunia nyata. dapat dilihat sebagai upaya merepresentasikan pengalaman positif dipagi hari, dan Aristoteles akan menilainya bedasarkan sejauh mana itu mencerminkan keindahan dan kebenaran dari momen-momen tersebut.

Teori Significant Form
karya tersebut mencoba menciptakan bentuk verbal yang dapat membangkitkan respons emotiolnal atau intelektual yang mendalam terkait dengan keindahan dan kebahagiaan dipagi hari. dalam "teori significant form", pentingnya terletak pada bagaimana bentuk atau struktur yang dihasilkan dapat menyampaikan makna yang signifikan, tidak hanya sebagai deskripsi fisik tetapi juga sebagai representasi dari pengalaman atau perasaan yang dalam.

2. Wall

Creator: Ramazan Cirakoglu

Karya ini menceritakan tentang sikap dan perasaan ketidakpedulian yang menyoroti sikap kurang antusias atau kurangnya perhatian terhadap situasi sekitarnya. wajahnya yang di cermin terlihat lebih lelah menambah dimensi emotinal. namun ia tidak memperlihatkannya pada wajah aslinya mencerminkan dorongan untuk menyembunyikan atau menahan perasaan yang dialaminya.

Teori Mimesis
Dalam konteks teori mimesis plato, ini dapat diinterpretasikan sebagai representasi yang menciptakan salinan atau imitasi dari realistis, khususnya ketidakpedulian dan perasaan yang lelah. plato cenderung melihat seni sebagai salinan dari salinan yang menjauh dari realistis, sehingga sikap pada gambar ini mungkin dianggap sebagai imitasi yang kurang memadai atau bahkan tercela. disisi lain, dalam teori mimesis Ariestoteles, yang lebih menekankan pada representasi yang mencerminkan kebenaran dan dunia nyata, mungkin dianggap sebagai usaha mereflesikan realistis emotional. dalam karya ini berhasil mencerminkan kebenaran dan keindahan dari pengalaman yang sebenarnya.

Teori Significant Form
Dalam teori significant form, menggambarkan kontras antara ketidakpedulian yang terlihat dari perilaku tokoh dalam gambar tersebut kemudian pengungkapan kelelahan yang tersembunyi di cermin. ini menciptkan dimensi emotional yang lebih dalam, menyoroti perbedaan antara apa yang tampak di permukaan dan apa yang mungkin dirasakannya secara batin. hal ini dapat dianggap sebagai pencarian makna yang lebih dalam dibalik ekpresi fisik.

3.  Chotic City
Creator: tz1fC...5VJiz

Karya seni tersebut menggambarkan sebuah ruangan dengan jendela kaca besar yang menawarkan pemandangan kota yang ramai, gedung-gedungnya yang menjulang tinggi, dan aktivitas manusia dan mobil yang tiada henti. Namun, upaya ini juga mewakili ketahanan dan keberagaman manusia, mengingatkan kita bahwa bahkan di tengah kekacauan perkotaan, ada keindahan dalam upaya kolektif untuk mencapai masa depan yang baik. sebuah seni melihat kembali sebuah sala dengan sejumlah besar gambar video yang menawarkan pemandangan gerakan di kota, nilai-nilainya yang sangat penting, dan kegelisahan yang tak henti-hentinya dari orang-orang dan barang-barang. Namun, agitasi ini juga mewakili ketahanan dan keberagaman umat manusia yang merupakan hal yang sama di tengah perkotaan, yang merupakan upaya kolektif untuk masa depan yang lebih baik.

Teori Mimesis
Dalam konteks teori mimesis versi plato, karya seni ini dianggap sebagai tiruan dari realistis yang sebenarnya, plato melihatnya sebagai representasi yang terdistorsi dari dunia material, dengan fokus pada unsur-insur sensorik dan tidak mampu mencapai kebenaran sejati. sementara itu, dalam teori mimesis versi Aristoteles, karya seni tersebut dapat dianggap sebagai tiruan yang mempresentasikan realitas dengan cara yang lebih mendalam kompleks. Aristoteles mungkin akan menilai karya seni ini berdasarkan keahlian seniman dalam meniru alam dan menyajikan keindahan yang dapat memberikan pemahaman mendalam tentang kehidupan kota.

Teori Significant Form
Dalam teori significant form, karya seni ini menggambarkan sebagai representasi visual yang tidak hanya mencerminkan kehidupan perkotaan, tetapi juga menyampaikan pesan tentang ketahanan dan keberagaman manusia. pemandangan kota dalam karya ini sebagai elemen-elemen yang melibatkan pemirsa dan memberikan makna pada karya tersebut. Penggunaan "jendela kaca besar" dapat dianggap sebagai simbol transparansi, memberikan pandangan yang jelas tentang kehidupan didalamnya.

Kesimpulan

dari uraian tersebut adalah bahwa karya seni NFT yang bejudul "Morning Glee" menunjukkan kesadaran terhadap kemungkinan perubahan dalam pengalaman hidup pada pagi hari. selanjutnya, karya yang selanjutnya menggambarkan sikap dan perasaan ketidakpedulian dengan menghadirkan kontras antara wajah asli yang tidak ekspresi wajah asli yang tidak menunjukkan kelelahan tersebut. terakhir, karya seni menciptakan representasi visual dari sebuah ruangan dengan jendela kaca besar yang menampilkan pemandangan perkotaan, menggambarkan kehidupan yang penuh ketahanan dan keberagaman.

Dalam konteks teori mimesis Plato, karya tersebut bisa dianggap sebagai salinan yang menjauh dari bentuk ideal, dan konsep kebahagiaan yang lebih tinggi, sementara dalam perspektif Aristoteles, karya tersebut mungkin dianggap sebagai usaha mereflesikan kebenaran dan keindahan dunia nyata. dalam teori significant form, karya tersebut menciptakan dimensi emosional yang dalam dengan menggambarkan kontras antara ketidakpedulian yang terlihat dan kelelahan yang tersembunyi di cermin. selanjutnya karya seni yang menggambarkan pemandangan kota dan aktivitas manusia di tengah kekacauan perkotaan dapat diinterpretasikan sebagai representasi visual kompleks. dalam konteks teori mimesis, pandangan Plato mungkin melihatnya sebagai tiruan yang terdistorsi dari dunia material sementara perspektif Aristoteles, karya tersebut mungkin menilai keahlian seniman dalam meniru alam dan menyajikan keindahan kehidupan kota. dalam teori significant form, karya tersebut mengandung elemen-elemen yang melibatkan pemirsa dan menyampaikan pesan tentang ketahanan dan keberagaman manusia. 

secara keseluruhan, karya seni menawarkan interpretasi yang kompleks dan mendalam tentang pengalaman hidup, sikap manusia, dan kehidupan perkotaan melalui penggunaan teori mimesis dan significant form.
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Seni

Filsafat Seni