Filsafat Seni

Mencari Referensi-referensi yang relevan 

Nama: Fahrul Zikri

NPM: 202246501113

Kelas: R3i

Mata kuliah: filsafat seni

Dosen pengampuh: Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.


Perbandingan 30 Artikel Meliputi

Objek, Teori/Pendekatan, Analisis, dan Kesimpulan

1.  Karya Mural Sebagai Medium Mengkritisi Perkembangan Jaman (Studi Kasus Seni Mural Karya Young Surakarta)

http://icadecs.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/Full-Paper_Ryan-Sheehan-Nababan_ICADECS-19.pdf

Objekmenunjukkan bahwa dalam proses dan kerja kreatif kesenian atau desain, pada studi ini adalah karya mural dari Young Surakarta, dapat menjadi medium penyampai pesan nilai moral serta menjadi medium untuk mengkritisi dan refleksi terhadap perkembangan teknologi

Pendekatan: deskriptif kualitatif

Analisis: Young Surakarta sebagai salah satu seniman mural dalam proses kerja kreatifnya selalu melibatkan masyarakat kampung di mana karya muralnya kan ditampilkan. Strategi ini digunakan sebagai siasat untuk bernegosiasi kepada masyarakat kampung sebagai pemilik tembok. Selain itu, Young Surakarta menyadari bahwa dengan melibatkan masyarakat dapat memudahannya dalam melakukan eksplorasi konsep pesan dan visualnya.

Kesimpulan: perbandingan 

Sejarah seni rupa juga mencatat, lukisan mural yang terkenal adalah Guernica atau Guernica y Luno karya Pablo Picasso, yang dibuat saat perang sipil Spanyol di tahun 1937. Mural ini dibuat dalam rangka memperingati pengeboman tentara Jerman di sebuah desa kecil.

di Indonesia sendiri juga tercatat bahwa ketika perang untuk meraih kemerdekaan, banyak para pahlawan dan masyarakat menggunakan media mural untuk mengobarkan semangat dalam meraih kemerdekaan. Mural ini umumnya berupa tulisan-tulisan penyemangat seperti “Boeng Ajoe Boeng” dan “Merdeka ataoe Mati”.

2. Mural sebagai Media Kreativitas dan Perbaikan Visual di SMP Negeri 1 Pamboang

https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/jipm/article/download/2459/1289

Objek: pembuatan mural kelas dengan corak yang menggambarkan identitas dari setiap kelas untuk penguatan kreativitas siswa SMP Negeri 1 Pamboang sebagai perbaikan visual sekolah.

Pendekatan: kualitatif

Analisis: Mural dalam kehidupan masyarakat Pamboang terkhusus SMP Negeri 1 Pamboang yang notabene hidup dalam semangat kebudayaan yang tinggi serta terbuka pada semua kehidupan seni diterima sebagai gerakan budaya yang berupaya menggeser peran ideologi sebagai sebuah bingkai kehidupan sosial menjadi bingkai kehidupan kultural, artinya ideologi yang terdapat dalam seni mural kini menjadi acuan dalam melakukan berbagai ekspresi budaya.

Kesimpulan: Perbedaan Artikel

Artikel ini membahas tempat media untuk bermural yang dimana, di Indonesia sendiri tercatat bahwa lukisan dinding juga sudah ada sejak jaman prasejarah, yaitu di jaman Mesolitikum.

artikel yang saya bahas berkaitan karena membahas karya lukisan pablo picasso yang bertema guernica itu  dibuat saat perang sipil Spanyol di tahun 1937.

3. Dekontruksi Benda Sehari-hari  Dalam Karya Seni Lukis

https://journal.isi.ac.id/index.php/invensi/article/download/1868/582

Objek: bagaimana mentransformasi gagasan tentang dekonstruksi terhadap benda sehari-hari menjadi sebuah karya seni lukis dengan bertolak dari genre Still Life yang hanya menampilkan keindahan formalistik.

Pendekatan: kuantitatif

Analisis: Dalam penciptaan ini, penulis mencoba mendekonstruksi wacana Still Life tersebut dengan tidak semata hanya menampilkan keindahan formalistik benda keseharian semata, namun mencoba untuk menelusuri narasi di balik setiap benda untuk kemudian didekonstruksi komposisi visualnya agar sesuai dengan narasi yang bersifat kontekstual. Persoalan tersebut berangkat dari bagaimana mereproduksi narasi dan wacana dalam seni rupa lewat subjek matter benda keseharian dengan tidak hanya sekedar mereproduksi objek visual secara mimetik demi menampilkan keindahan formalistik belaka. Sehingga karya seni tidak berhenti pada persoalan indah atau tidak indah, namun masuk lebih dalam kepada aktivitas untuk menelusuri dan menginvestigasi lagi persoalanpersoalan mendasar yang dialami oleh banyak manusia.

Kesimpulan: perbedaan artikel

artikel ini membahas Setiap proses kreatif selalu mempunyai reasond etre. Hal-hal yang melatari dan menjadi pijakan. Biasanya seputar persoalan personal, sosial, revitalisasi nilai, hasil pengamatan maupun ekstraksi pemikiran yang bersifat empirik. Bagi penulis, alasan memilih dekonstruksi sebagai titik tolak berkarya adalah karena ada semacam kejenuhan, baik pada proses mengamati karya-karya visual yang pernah diapresiasi maupun pada pola perwujudan visual yang sering penulis lakukan selama ini. Kejenuhan, baik di dalam mengapresiasi maupun berkreasi tersebut menuntut semacam pola pemikiran yang mampu merangsang berbagai variasi di dalam pengolahan gagasan maupun perwujudan visual.

Di dalam artikel yang saya bahas menengenai karyanya pablp Picasso yang menampilkan inovasi dan kreativitas yang luar biasa. Seperti yang terlihat dalam karya seni lukisnya; Guernica, gaya inovasi Picasso didapatkan dari hasil riset, analisis dan eksperimentasi. Sebagaimana selalu diungkapkan oleh Picasso bahwa lukisan-lukisan yang dibuatnya merupakan hasil riset dan eksperimen, dan bukan sekedar membuat lukisan sebagai sebuah karya seni.

4. Ekspresi Visual Human Emotion Dalam Karya Seni Lukis

https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/Aksara/article/download/1875/1529

Objek: wajah perupa yang diwakili oleh raut wajah dibuat lebih besar dan mendominasi bidang dibandingkan raut wajah lainnya, hal ini menandakan bahwa figur tersebut dianggap lebih penting.

Pendekatan: deskriptif kualitatif

Analisis: Karya seni yang mengekspresikan emosi manusia dapat mempengaruhi para apresiator dengan berbagai cara, seperti membangkitkan emosi dan perasaan, menginspirasi, atau memberikan rasa kenyamanan dan ketenangan. Karya seni ini juga dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga dan menggugah hati bagi para apresiator. Selain itu, karya ini dapat membantu menginspirasi dan merangsang pemikiran dan refleksi, serta berperan sebagai sarana untuk mengungkapkan kepekaan dan empati terhadap sesama manusia.

Kesimpulan: perbandingan artikel 

artikel ini membahas dua karya lukis seniman Indonesia Sekar Ayu Kuncoro yang mengekspresikan kepekaan dan empati terhadap sesama manusia.

sedangnkan artikel yang nanti akan saya bahas mengenai lukisan pablo picasso yang dimana karya lukis terebut mengekpresikan kepanikan dan ketakutan pada wajah manusia dan hewan yang terlihat dalam lukisan

5. Significant Form Ssebagai  Ide Penciptaan  Karya Seni Lukis

http://digilib.isi.ac.id/7065/4/JURNAL.pdf

Objek: unsur-unsur senirupa yang terdapat pada lukisan harus terbebas dari beban ide yang keluar dari konteks visualnya, bebas dari penjajahan arti serta makna filosofis yang mengada-ada.

Pendekatan: kuantitatif

Analisis: Dalam lukisan yang mengedepankan kebentukan, tema atau konsep tidak menjadi hal yang urgen, meskipun demikian kreator tetap harus memiliki dasar atau pijakan yang kuat dalam pembuatan suatu karya seni. Teori significant form yang dipelopori oleh Clive Bell ini menjadi landasan penulis dalam pembuatan karya. Significant form dirasa mampu mewakilkan pemikiran penulis dalam proses berkesenian.

Kesimpulan: perbandingan artikel

Artikel ini membahas Lukisan penulis yang secara visual tergolong dalam gaya abstraksi ini pada dasarnya dibuat atas dasar pencapaian visual atau pencapaian bentuk artistik.

sedangkan artikel yang saya bahas adalah lukisan kubistis karya pablo picasso

6. Patung Primitif Batak: Analisis Menurut Teori Seni Susanne K. Langer

http://digilib.unimed.ac.id/42/1/Patung%20primitif%20batak%20analisis%20menurut%20teori%20seni%20Susanne%20K%20Langer.pdf

Objek: Patung Primitif Batak sebagai karya seni

Pendekatan: Kuantitatif

Analisis: Di antara berbagai kekayaan kesenian Batak, seni patung primitif merupakan salah satu budaya yang nyaris terlupakan. Hal ini disebabkan perhatian para peneliti selalu tertuju pada sistem masyarakatnya, sistem religi, hukum adat, sastra dan musiknya, sehingga eksistensi patung primitif terpinggirkan walaupun sebenarnya patung merupakan jenis kesenian yang tahan lama dan sarat makna dalam kehidupan masyarakatnya. Patung primitif merupakan simbol dari konsep-konsep teologi, antrhopologi, sosiologi dan estetik dari segala aktifitas hidup orang Batak. Patung ibarat kartu chip masa sekarang sebagai penyimpan data aktifitas kehidupan, cita dan citra masyarakat Batak.

Kesimpulan: perbedaan artikel

artikel ini membasas karya seni rupa patung

sedangkan artikel yang saya bahas adalah karya seni rupa lukis

7. Transformasi Sebagai Strategi Desain

https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/download/330/255

Objek: strategi transformasi yang dikemukakan oleh Anthony Anthoniades yang dijadikan sebagai strategi oleh para arsitek dalam mencari bentuk-bentuk yang baru dalam setiap ide baru yang muncul

Pendekatan: teori transformasi

Analisis: Strategi Transformasi merupakan suatu siasat dalam menjadikan sesuatu berubah menjadi sosok yang baru dengan tidak meninggalkan karakter aslinya. Adapun Strategi transformasi yang di kemukakan Anthony Antoniades yakni strategi tradisional, strategi borrowing atau peminjaman dan strategi dekonstruksi atau dekomposisi, dimana dalam perkembangan sejarah arsitektur strategi transformasi ini muncul dan berkembang di masa modernism. Seiring dengan berkembangnya ide-ide dari para arsitek maka strategi transformasipun berkembang yang dimulai dari strategi tradisional.

Kesimpulan: perbedaan artikel

pada artikel ini membahas konteks arsitektur, kubisme cenderung mengeksplorasi bentuk-bentuk geometris yang kompleks dan seringkali memecah struktur konvensional. Arsitek seperti Le Corbusier dianggap memiliki pengaruh kubisme dalam pendekatannya terhadap desain arsitektur modern, dengan fokus pada elemen-elemen geometris dan komposisi yang inovatif.

sedangkan artikel yang saya bahas mengenai Aliran kubisme dalam lukisan ditandai oleh pendekatan yang mengubah objek menjadi bentuk-bentuk geometris dasar seperti kubus, silinder, dan kerucut. Lukisan kubisme seringkali melibatkan pemecahan dan penguraian objek menjadi bagian-bagian yang bersudut, yang kemudian disusun ulang dalam sudut pandang yang berbeda. Pelukis seperti Pablo Picasso dan Georges Braque merupakan tokoh utama dalam pengembangan aliran kubisme ini pada awal abad ke-20. Gaya ini memberikan interpretasi yang lebih abstrak terhadap realitas, menantang konvensi seni lukis tradisional.

8. Representasi Sosok Ibu Dalam Lukisan Abstrak Ibu dan Anak

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/630/jbptunikompp-gdl-ariefbudhi-31483-12-41808830-l.pdf

Objek:  Analisis Semiotik Charles Sander Pierce Mengenai Lukisan Abstrak Ibu Dan Anak Karya Agung Wiwekaputra.

Pendekatan: kualitatif

Analisis: pada lukisan abstrak Ibu Dan Anak Karya Agung Wiwekaputra yaitu pengolahan ide dan emosi yang ada dalam benak pelukis untuk menciptakan kesan baru dan pemahaman akan arti dan makna dalam lukisan tersebut. Dalam lukisan abstrak Ibu dan Anak digambarkan sosok seorang wanita berambut panjang dalam keadaan melingkarkan tangannya seolah sedang memegang atau menggendong sesuatu, oleh pelukisnya ini diartikan sebagai seorang ibu yang sedang menggendong anaknya.

Kesimpulan: perbedaan artikel

repsentasi pada lukisan abstrak Ibu Dan Anak Karya Agung Wiwekaputra yaitu dimana dalam lukisan abstrak ini terdapat dua elemen penting yaitu objek gambar seorang ibu dan anaknya yang masing-masing elemen tersebut mempunyai arti kedekatan, kasih sayang dan ikatan batin yang sangat kuat diantara keduanya yang di visualisasikan oleh pelukis.

sedangkan repsentasi lukisan Guernica, sebuah karya abstrak oleh Pablo Picasso, merepresentasikan kekacauan dan penderitaan yang diakibatkan oleh serangan udara pada kota Spanyol bernama Guernica selama Perang Saudara Spanyol. Lukisan ini menampilkan bentuk-bentuk yang terdistorsi, manusia dan hewan yang menderita, serta simbol-simbol kehancuran, menciptakan visual yang kuat untuk menyampaikan pesan anti-perang dan kebrutalan konflik.

9. Romantisisme pada Karya-Karya Raden Saleh: Suatu Tinjauan Kritik Seni

https://scholar.archive.org/work/jt7cmob4mfhgxahiivjfowb4nu/access/wayback/http://journal.itb.ac.id/download.php?file=D11008.pdf&id=1305&up=4

Objek: sejauh mana romantisme itu berkembang di Eropa mempunyai pengaruh terhadap lukisan Raden Saleh

Pendekatan: case studies

analisis: Raden Saleh mengadopsi seluruh pola pikir Barat termasuk Romantisisme dan menganggapnya sangat mewakili dirinya dalam berekspresi melalui seni lukis. Raden Saleh tidak hanya terpengaruh oleh Romantisisme Eropa, melainkan menjadi bagian yang terlibat secara langsung dari perkembangan Romantisisme tersebut. Melalui karyakaryanya, Raden Saleh bahkan menampilkan drama yang sesungguhnya yang lebih dramatis dibandingkan karya-karya seniman-seniman Romantik Eropa lainnya. 

Kesimpulan: Perbedaan artikel

Gagasan Romantisisme mengenai kebesaran alam dan konsep akan alam sebagai sesuatu yang misterius tampak pada karya-karya Raden Saleh yang membawa tema-tema perburuan atau pemandangan alam.

sedangkan artikel saya mengenai karya pablo picasso, yang dimana pablo picasso sebagai tokoh aliran kubisme. Gagasan utama kubisme adalah merepresentasikan objek dari berbagai sudut pandang sekaligus, menciptakan gambar yang kompleks dan abstrak.

10. KREATIFITAS YANG "LAIN" IDENTIFIKASI KARYA RADEN SALEH DAN BASOEKI ABDULLAH PADA LUKISAN SENIMAN MODERN

https://journal.isi.ac.id/index.php/ars/article/download/2758/1492

Objek; proses mengidentifikasi karya Raden Saleh dan basoeki Abdulah

Pendekatan: kualitatif

Analisis: seniman modern Jawa Raden Saleh dan Basoeki Abdullah, pilihannya melukis secara modern menghadapkan problem kultural dalam penciptaanya. Terdapat keyakinan bahwa melukis orisinalitas seorang seniman modern menjadi tuntutan utama, membuat karya yang baru sebagai bentuk kreatifitas yang berkepribadian, mereka juga melakukan kreatifitas dengan mengidentifikasi terhadap karya yang sudah ada dianggap memiliki nilai yang negatif.

Kesimpulan: perbedaan artikel

Fenomena yang dilakukan oleh Raden Saleh dan Basoeki Abdullah, betapa seniman besar sekalipun pernah melakukan cara kreatifitas yang teridentifikasi dengan seniman lain, hal ini kita dapat memandangnya sebagai bentuk kreatifitas “lain” dari seni rupa modern.

sedangkan fenomena Pablo Picasso dikenal karena kontribusinya terhadap seni modern, terutama dalam gerakan seni kubisme. Kubisme menggabungkan elemen-elemen yang terfragmentasi dan menggabungkannya secara nontradisional. Karya-karya seperti "Les Demoiselles d'Avignon" dan "Guernica" adalah contoh penting dari eksperimennya dalam bentuk dan representasi visual. 

11. MENGGALI KREATIVITAS KARYA RADEN SALEH DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI SENI

https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/atrat/article/download/1201/776

Objek: karya-karya Raden Saleh sebagai representasi kreativitas dari Raden Saleh itu sendiri

Pendekatan: Kualitatif

Analisis: Ketika Raden Saleh di Eropa pernah mengalami pengalaman buruk. Raden Saleh diremehkan oleh salah seorang di negeri Belanda. Untuk itu ia membuat kejutan, agar orang yang meremehkan dirinya mengubah sikapnya. Lalu, dirumahnya ia melukis dirinya sendiri yang sedang tidur terlentang. Hasilnya sangat bagus. Kemudian lukisan itu ditaruh di lantai di balik pintu kamarnya. Oleh karena orang yang meremehkan Raden Saleh sudah biasa keluar masuk kamar Raden Saleh, maka Raden Saleh yakin suatu saat ia akan datang, langsung membuka pintu kamar dan sangat terkejut karena melihat Raden Saleh tergeletak di lantai tanpa bergerak alias mati. Maka iapun menubruknya. Tetapi ia terkesima sebab ternyata hanya sebuah lukisan. Sejak saat itu ia tidak lagi meremehkan Raden Saleh dan mengubah sikapnya.

Kesimpulan: perbedaan artikel

lukisan berjudul ”Berburu Singa”, ”Pertarungan dengan Singa”, bisa dirasakan apa yang terpancar dalam roman muka dari obyek tersebut. Raden Saleh mampu untuk membentuk karakter dari obyek yang dilukisnya. Rasa sedih, senang, marah, lapar dan sifat kejam yang terpancar dari muka binatang telah ada dalam benaknya. Sehingga mampu untuk menunjukkan rasa takut binatang dan sifat kejam dari binatang.

"Lukisan berjudul Guernica" adalah karya monumental Pablo Picasso yang diciptakan pada tahun 1937 sebagai respons terhadap pemboman kota Guernica selama Perang Saudara Spanyol. Lukisan ini menggambarkan penderitaan dan kengerian perang, dengan bentuk-bentuk yang terfragmentasi dan penuh ekspresi emosional. Guernica dianggap sebagai salah satu karya seni paling berpengaruh dalam sejarah, menyuarakan perlawanan terhadap kebrutalan perang dan menjadi simbol perdamaian.

12. ANALYSIS OF NATURALISM PAINTING BY BASUKI ABDULLAH

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/arty/article/download/62686/23069

Objek: mengetahui penggambaran alam yang dijadikan objek pada lukisan naturalisme karya Basuki Abdullah.

Pendekatan: Monreo Beardsley

Analisis: seni karya naturalisme Basuki Abdullah diketahui terdapat unsur-unsur dan prinsip seni rupa serta estetis pada lukisannya. Unsur garis yang terlihat menggunakan garis nyata. Warna yang selalu ditampilkan terkesan sederhana dan alami, dan juga menggunakan warna monokrom. Adanya kesan ruang membentuk perspektif, adanya bidang geometri dan non geometri dari keseluruhan banyak terdapat langit, pohon, air dan pegunungan karena menggambarkan alam.

Kesimpulan: perbedaan artikel

unsur visual lukisan Basuki Abdullah aliran seni naturalisme berdasarkan unsur rupa dan komposisis, ide berkarya, asas estetik, atau makna yang terkandung di dalam nya

sedangkan Lukisan Pablo Picasso sering mencakup unsur visual seperti bentuk yang terdistorsi, warna yang kontras, dan elemen-elemen kubistis yang memecah objek menjadi bentuk-bentuk geometris. Selain itu, ia sering menggunakan teknik-teknik yang inovatif dan eksperimental dalam karyanya.

13. LUKISAN KANVAS JAKA TARUB KARYA WIYADI DALAM KAJIAN FEMINISME PERIODE AWAL (EARLY FEMINISM)

https://core.ac.uk/download/pdf/230918175.pdf

Objek: mengkaji visual dari lukisan jaka tarub dalam sudut pandang feminisme

Pendekatan: grounded theory

Analisis: Lukisan Jaka Tarub hasil karya Wiyadi yang mengacu pada figur wayang Beber Panji. Hal ini terlihat pada bentuk figur tokoh-tokohnya (Jaka Tarub, Nawangwulan dan para bidadari) yang digambarkan memakai atribut pendukung yang ada di figur wayang beber seperti sumping, jamang dan gelang tangan. Selain atribut, background diisi dengan beberapa hiasan dan figur lain seperti karang, gelembung air, tumbuhan (kembang temon) yang menggambarkan dunia bawah; pohon, bangunan, figur Nawangwulan dan Jaka Tarub yang menggambarkan dunia tengah; awan dan keenam bidadari yang terbang menggambarkan dunia atas. Kaidah penyu- sunan cerita ini masih mengedanpakn prinsip yang ada dalam filosofi agama Hindhu tentang ketiga dunia tersebut.

Kesimpulan: Perbedaan Artikel

artikel ini membahas lukisan wiyadi, yang dimana lukisan tersebut terinsirasi dari cerita rakyat

sedangkan artikel yang saya bahas mengenai lukisan pablo picasso yang dimana lukisan ini terinspirasi oleh peristiwa pengemboman kota Guernica pada perang saudara Spanyol pada tahun 1937.

14. PERMAINAN ANAK DESA SOMOPURO SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN LUKISAN

https://journal.student.uny.ac.id/index.php/serupa/article/viewFile/11365/10903

Objek: mendeskripsikan konsep, proses visualisasi (alat bahan dan teknik) dan bentuk lukisan dengan objek permainan anak desa Somopuro

Pendekatan: phenomenological research

Analisis: Proses visualisasi dalam penciptaan karya dikerjakan dengan penggunaan elemen-elemen seni dan prinsip-prinsip elemen rupa sangat dibutuhkan. Dengan meniru objek langsung serta menggunakan foto saat menciptakan karya dengan menambahkan perubahan agar terlihat lebih indah. Bahan dan alat yang digunakan pada proses visualisasi meliputi: kanvas, cat minyak, linseed oil, palet, kain lap dan air rinso. Teknik penggambaran objek dikerjakan menggunakan teknik impasto yaitu warna yang saling bertumpuk atau berlapis-lapis dengan goresan kuas halus untuk menciptakan lukisan naturalis. Pewarnaan pada lukisan menggunakan cat minyak Talens dan cat minyak Maries.

Kesimpulan: perbedaan artikel

artikel ini membahas hasil karya lukisannnya yang mengguakan Teknik penggambaran objek dikerjakan menggunakan teknik impasto yaitu warna yang saling bertumpuk atau berlapis-lapis dengan goresan kuas halus untuk menciptakan lukisan naturalis.

sedangkan artikel yang saya bahas mengenai lukisan guernica yang dimana Lukisan ini menggunakan kontras tajam antara warna hitam dan putih untuk menekankan kekacauan dan tragisitas peristiwa di Guernica. Dalam lukisan guernica menerapkan teknik kubisme dengan memecah dan menyusun ulang objek secara geometris.

15. Perlawanan Hegemoni Budaya dan Mitos pada Karya Seni Rupa Digital Biennale Jatim

https://e-journal.unair.ac.id/BIOKULTUR/article/download/22365/12732

Objek: menganalisis praktik seni melalui karya seni rupa digital yang dilakukan oleh seniman digital yang tergabung pada komunitas seni Biennale Jatim

Pendekatan: kualitatif, Etnografi Digital

Analisis: Karya seni video ini menggambarkan kenangan atau memori masa kecilnya, seperti melakukan menghitamkan gigi atau menambahkan kumis pada foto-foto orang terkenal yang ada di Kalendar. “Keusilan” masa kanak-kanaknya ini dilakukannya kembali atau dipraktikkan ulang dengan menggunakan aplikasi smartphone dengan menambahkan aset animasi ke dalam foto. Foto yang digunakan oleh Gelar Soemantri adalah gambar digital yang ada di Internet dan sebagian adalah gambar lukisan koleksi Galeri Nasional dan koleksi Istana Negara. Tujuan dari karya seni video ini adalah mempertanyakan kembali esensi sebuah karya seni ketika karya seni (foto lukisan) tersebut berada di Internet dan bisa diakses oleh publik. Karya seni tersebut menjadi milik siapa? Sejauh apa batas “Kesakralan” karya-karya lukisan yang dikoleksi oleh Lembaga atau Institusi Negara dalam hal ini Galeri Nasional Indonesia dan Istana Negara. “Kesakralan” itu dinilai Gelar Sumantri telah membangun jarak antara penikmat seni (publik) dengan karya seni itu sendiri.

Kesimpulan: perbedaan artikel

pada artikel ada pembahasan mengenai Bentuk protes diam yang dilakukan oleh soemantri adalah melakukan hacktivism terhadap karya seni lukisan koleksi Galeri Nasional dan Istana Negara dalam bentuk videografis.

sedangkan dalam artikel saya "Pablo Picasso mengungkapkan protesnya melalui karyanya, khususnya dengan menciptakan 'Guernica.' Lukisan ini dihasilkan sebagai respons terhadap serangan udara di kota Guernica selama Perang Saudara Spanyol"

16. KARYA LUKISAN BENNY SUBIANTORO

https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_buana_pendidikan/article/download/615/442

Objek: mengalisis hasil karya lukisam benny subiantoro

Pendekatan: kualitatif

Analisis: Benny Subiantoro lahir di Bondowoso, Surabaya, tanggal 25 Mei 1952. Beliau adalah seorang dosen di Fakultas Seni Dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) hingga sekarang. Kemampuan melukis yang di miliki oleh seorang Benny Subiantoro hingga akhirnya, beliau dipercayakan untuk memegang jabatan sebagai seorang seorang Dosen yang memegang mata kuliah di bidang seni rupa, khususnya melukis. Mulanya Beliau menyenangi karya lukisan gaya realis milik seorang seniman terkenal yakni Basuki Abullah, kemudian beralih pada gaya lukisan ekspresionis yang terpengaruh oleh gaya lukisan Affandi dan Amri Yahya yang menyukai teknik pewarnaannya. Selanjutnya, gaya lukisan beliau berubah ke arah dekoratif akibat menerima pesanan lukisan sehingga beliau menyenangi gaya lukisan tersebut, namun tidak meninggalkan gaya lukisan sebelumnya. Perubahan gaya lukisan yang terakhir pada abstrak, yang diperoleh beliau ketika melanjutkan studi pascasarjananya di ISI Yogyakarta.

Kesimpulan: Perbedaan artikel

Benny Subiantoro, karya-karya lukisan abstrak tentang ikan berupaya mengungkap nilai-nilai estetika sebagai gambaran sikap atau perilaku manusia yang berisi pesanpesan moral dan sosial bermasyarakat yang dituangkan dalam penggambaran wujud dari bentuk ikan, warna sisik ikan, ekor/ sirip ikan, insang ikan, tulang/ duri ikan, isi perut ikan, lapisan daging ikan, dan ekspresi gerak ikan dalam keadaan hidup di air naupun darat.

lukisan Pablo picasso "Guernica" adalah lukisan ekspresionis kubis yang diciptakannya pada tahun 1937 sebagai respons terhadap pengeboman kota Spanyol yang sama selama Perang Saudara Spanyol. Lukisan ini menggambarkan penderitaan dan kehancuran perang dengan menggunakan bentuk-bentuk yang cacat dan warna yang dramatis. Meskipun tidak abstrak, karya ini tetap menjadi salah satu manifesto seni perlawanan terhadap kekerasan dan ketidakadilan.

17.  AKTIVITAS PETANI SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN LUKISAN REALISTIK

https://journal.student.uny.ac.id/index.php/serupa/article/download/2531/2681

Objek: mendeskripsikan konsep, tema, proses visualisasi, dan bentuk lukisan dengan judul Aktivitas Petani Sabagai Objek Penciptaan Lukisan Realistik

Pendekatan: kualitatif

Analisis: konsep dalam penciptaan lukisan adalah merespon realitas tentang kehidupan petani sedang bekerja di sawah dalam rangka bercocok tanam padi. Kemudian tema lukisan yaitu menggambarkan tantang kehidupan petani yang sedang bekerja di tengah sawah berupa proses bercocok tanam padi di awali dari membajak, mencangkul, menanam padi, menyemprot, memupuk, mencabut rumput/menyiangi, hingga memotong padi/panen.

Kesimpulan: perbedaan artikel

pada artikel ini membahas mengenai lukisan yang bertema membajak pada lukisan ini merepresentationalkan bergaya realistik yang menggambarkan tentang kehidupan petani yang sedang bekerja di tengah sawah berupa beberapa aktivitas yang dianggap menarik.

sedangkan artikel yang saya bahas mengenai lukisan guernica, lukisan ini merepsentasikan bergaya kubisme yang menggambarkan penderitaan dan kehancuran yang dihasilkan dari serangan udara terhadap kota guernica selama perang saudara spanyol

18. KOMPOSISI WARNA PADA LUKISAN MAKHFOED YANG BERJUDUL PERJALANAN

https://core.ac.uk/download/pdf/230661557.pdf

Objek: karya lukisan Makhfoed, seniman kelahiran Surabaya, 10 Mei 1942 merupakan salah satu tokoh penting dalam dunia seni lukis Jawa Timur, dalam setiap “Perjalanan ” karya pria berusia kurang lebih 75 tahun ini menerapkan karakter lukisan yang sama dengan elemen–elemen rupa dari dunia bawah sadar Makhfoed

Pendekatan: ethnography

Analisis: Makhfoed adalah seniman lulusan AKSERA, sosok kepribadiannya yang tekun, rendah hati dan selalu bersahabat. Lewat sebuah lukisan yang berjudul “Perjalanan” Makhfoed tetap konsisten hingga menjadi seniman yang sudah tidak asing lagi di surabaya. Dalam dunia seni rupa khususnya di Surabaya, seniman yang gemar mengarsipkan karya serta penghargaanya ini menjadikan Makhfoed tetap bisa eksis sampai saat ini. 

Kesimpulan: Perbedaan artikel

artikel yang ini membahas mengenai komposisi warna yang dihasilkan pada lukisan Makhfoed yang berjudul Perjalanan, terlihat tampak warna dominan dan interest.

sedangkan pada artikel saya mengenai lukisan guernica karya Pablo Picasso didominasi oleh warna monokromatik, terutama hitam, putih, dan abu-abu. Picasso menggunakan kontras cahaya dan bayangan untuk menciptakan dramatisme dalam lukisan tersebut.

19. UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DI PEKON NEGERI RATU 2 PESISIR BARAT MELALUI LUKISAN TEKNIK KOLASE

https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/JPM/article/download/1601/1327

Objek: meningkatkan keterampilan motorik halus anak anak usia dini di Pekon Negri Ratu 2 Kabupaten Pesisir Barat

Pendekatan: Participatory Action Research (PAR)

Analisis: keterampilan motorik halus anak anak usia dini dapat ditingkatkan dengan membuat lukisan teknik kolase. Keterampilan motorik halus meningkat yang ditunjukkan dengan keterampilan anak dalam menggambar pola, memotong daun dan kertas, mewarnai pasir laut, menempel berbagai objek sehingga menjadi lukisan teknik kolase yang baik dan indah.

Kesimpulan: perbedaan artikel

Teknik kolase bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus, kreativitas, dan estetika pada anak usia dini di Pekon Negeri Ratu 2. Kegiatan kolase yang dilakukan di Pekon Negeri Ratu 2 memungkinkan adanya variasi dan kreasi bentik secara bebas

sedangkan artikel saya membahas lukisan guernica yang dimana lukisan ini menggunakan teknik kubisme dalam lukisan "Guernica". Teknik ini melibatkan pemecahan objek atau bentuk menjadi bentuk-bentuk geometris, seperti kubus, silinder, dan kerucut. Kubisme memungkinkan Picasso untuk menggambarkan objek dari berbagai sudut pandang dalam satu gambar, menciptakan kesan multidimensional dan kompleks.

20. Male Gaze dan Pengaruhnya Terhadap Representasi Perempuan dalam Lukisan “Realis Surealis” Karya Zaenal Arifin

https://core.ac.uk/download/pdf/230915119.pdf

objek: kecenderungan dan pengaruh male gaze dalam konstruksi citraan dan seksualitas dalam lukisan, dan cara si pelukis melihat atau merepresentasikan perempuan dalam lukisannya.

Pendekatan: Ethnography

Analisis: Wujud dari pandangan atau tatapan laki-laki (the male gaze) terlihat ketika Arifin merepresentasi perempuan sebagai subjek untuk membicarakan perihal tubuh dan ketubuhannya. Dalam lukisan yang berjudul Dialog Imajiner; Women Power; dan Power of Love, Arifin menunjukkan peran perempuan sebagai figur yang independen, kuat, dan santun. Perempuan sebagai seseorang yang terbuka pikirannya, mampu menerima masukan, kritikan, dan akan selalu berbenah diri. Kekuatan dan kelembutan inilah yang dijadikan Arifin sebagai dualitas untuk membangkitkan semangat perempuan dalam meraih impiannya.

kesimpulan: Perbedaan artikel

pada artikel yang saya pilih ini mengenai lukisan karya Zaenal arifin yang dimana lukisannya tersebut merepsentasikan perempuan sebagai objeknya

sedangkan artikel yang saya bahas mengenai lukisan karya pablo picasso yang dimana lukisan yang bertema guernica ini merepsentasikan ketidakadilan dan penderitaan 

21. REPRESENTASI KEARIFAN LOKAL PADA LUKISAN BOROBUDUR DAN BEDAYA KETAWANG KARYA SRIHADI SOEDARSONO

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=250227&val=6690&title=REPRESENTASI%20KEARIFAN%20LOKAL%20PADA%20LUKISAN%20BOROBUDUR%20DAN%20BEDAYA%20KETAWANG%20KARYA%20SRIHADI%20SOEDARSONO

Objek: representasi nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada karya lukisan Srihadi Soedarsono, khususnya pada dua karya fenomenal yang banyak menjadi sumber inspirasi yaitu Borobudur dan Tarian Bedaya Ketawang

Pendekatan: kualitatif

Analisis: Karya-karya seni lukis Srihadi Soedarsono merupakan representasi dari persoalan dan lingkungan sosial yang terjadi di sekitarya, dalam hal ini adalah lingkungan budaya Jawa, seperti nilai-nilai spiritual, karya seni artsitektur; Borobudur dan nilai-nilai kearifan lokal yang lain.

Kesimpulan: Perbedaan artikel

pada artikel ini membahas mengenai Tema lukisan Srihadi yang berasal dari kekayaan budaya bangsa merupakan implementasi dari konsep kearifan lokal atau local genius.

Sedangkan artikel yang saya bahas mengenai tema lukisan Pablo Picasso yang melibatkan diri dalam berbagai tema dalam karyanya selama sepanjang kariernya yang panjang. Beberapa tema yang sering muncul dalam karya-karyanya termasuk perang, cinta, seni primitif, mitologi, dan ketidakadilan sosial. "Lukisan Guernica" menonjolkan tema perang dan penderitaan, sementara fase-fase lain dalam kariernya, seperti periode Kubisme dan periode Roh Mistis, mengeksplorasi ide-ide baru dan pendekatan artistik yang berbeda.

22. Klasifikasi Lukisan Karya Van Gogh Menggunakan Convolutional Neural NetworkSupport Vector Machine

https://journal.maranatha.edu/index.php/jutisi/article/download/3399/1843

Objek: Klasifikasi pengenalan lukisan karya Van Gogh dilakukan karena lukisan tersebut memiliki goresan yang tersusun rapat sehingga menciptakan repetitif dan kesan berpola yang dipertegas

Pendekatan: SVM (Support Vector Machine).

Analisis: lukisan karya Van Gogh atau bukan dengan menggunakan teknik patch image, artinya membagi setiap gambar lukisan tersebut menjadi beberapa bagian yang lebih kecil [17] dan dilakukan resizing citra dengan ukuran 224 x 224 pixels pada setiap potongan gambar lukisan. Gambar lukisan yang telah dibagi menjadi beberapa bagian tersebut, kemudian dilakukan ekstraksi fitur menggunakan CNN dengan dua arsitektur yang berbeda, yaitu arsitektur VGG-19 dan ResNet-50 serta penggunaan kernel linear dengan dua optimasi, yaitu optimasi random dan grid. Pada penerapan klasifikasi untuk pacth image, data training membuat model pengklasifikasi patch tersebut kemudian data testing melakukan perhitungan untuk setiap patch dengan beberapa metode perhitungan untuk optimasinya, seperti FAR (False Acceptance Rate), Mode, Sum, Mean, dan Median.

Kesimpulan: perbedaan artikel

artikel ini membahas Pengembangan proses penelitian klasifikasi lukisan karya Van Gogh selanjutnya, yaitu dapat menggunakan kernel yang lain selain kernel linear dalam melakukan klasifikasi, seperti kernel gaussian (Radial Basis Function, RBF) untuk mencari nilai optimasi random dan grid dalam penelitian tersebut.

sedangkan dalam artikel saya Proses klarifikasi dalam memahami karya-karya Pablo Picasso melibatkan analisis mendalam terhadap elemen-elemen visual, kontekstual, dan historis yang terkandung di dalamnya. Pertama-tama, penelitian tentang periode spesifik lukisan memberikan pemahaman lebih lanjut tentang inspirasi dan ideologi yang mungkin memengaruhi Picasso saat menciptakan karya tersebut. Selanjutnya, penelaahan elemen visual seperti warna, bentuk, dan komposisi membantu mengidentifikasi simbolisme dan pesan tersembunyi. Misalnya, dalam "Les Demoiselles d'Avignon," Kubisme digunakan untuk merobek dan mengubah bentuk-bentuk tubuh secara radikal. Konteks historis juga memainkan peran penting. Misalnya, "Guernica" diciptakan sebagai respons terhadap serangan kejam pada kota Spanyol selama Perang Saudara Spanyol. Memahami latar belakang sejarah memberikan perspektif mendalam tentang makna yang terkandung dalam lukisan tersebut.

23. Lukisan Pemandangan: Teknik Spon Dalam Karya Seni Lukis Jelekong

https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/Aksara/article/download/385/354

Objek: mengenai keunikan dari teknik jelekong 

Pendekatan: kualitatif

Analisis: Kampung Seni Jelekong memiliki potensi yang besar berupa keragaman aliran seni rupa yang berangkat dari kearifan lokal masyarakatnya. Hal ini didukung oleh keadaan sumber daya alam, sumber daya manusia, fisik dan sosial budaya di Kampung Seni Jelekong yang banyak memberikan kontribusi untuk keberlangsungan preservasi seni dan budaya di Jelekong. Eksistensi seni lukis Jelekong, tema yang diangkat pada umumnya adalah keindahan alam yang mengingatkan pada periode Mooi Indie di abad ke-19 saat perkembangan seni lukis di Indonesia dimana pemandangan alam yang indah banyak diangkat dan dinikmati ke dalam tema karya seni lukis

Kesimpulan: perbedaan artikel 

Visualisasi karya seni lukis dengan tema pemandangan alam pada seni lukis Jelekong tidak lain berasal dari dorongan seniman untuk merepresentasikan alam sekitar seperti keindahan hamparan padi di tengah sawah, keindahan gunung-gunung, sejuknya air terjun yang mengalir deras di tengah pohon yang rimbun

Visualisasi karya seni lukis dengan tema "Guernica" dapat mencakup elemen-elemen yang mencirikan lukisan asli karya Pablo Picasso. Gunakan warna monokromatik seperti hitam, putih, dan abu-abu untuk menekankan dramatisme. Gambarkan elemen-elemen simbolis seperti kuda yang terluka, wajah-wajah yang menderita, dan bangunan yang hancur untuk menyampaikan pesan anti-perang.

24. Ikonografi dan Ikonologi Lukisan Djoko Pekik: ‘Tuan Tanah Kawin Muda’

https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/viewFile/137/137

Objek:  lukisan Djoko Pekik yang berjudul ‘Tuan Tanah Kawin Muda’ yang dianalisis dengan pendekatan sejarah seni dan memakai teori ikonografi dan ikonologi Erwin Panofsky

Pendekatan: ikonologi Erwin Panofsky

Analisis:  pertama, adalah tentang berbagai penanda visual dalam lukisan ‘Tuan Tanah Kawin Muda’ yang bersifat faktual dan ekspresional. Penanda visual faktual lukisan ini, yaitu adegan sosok kakek yang tiduran ditunggui seorang gadis muda. Gayanya bisa dikategorikan ketepatan objektif, tetapi mencampurkan dengan unsur-unsur dekoratif serta pembentukan yang naif. Djoko Pekik sebagaimana pelukis Indonesia yang berkarya pada periode Persagi sampai sekitar tahun 1960-an, mempunyai ungkapan dalam paradigma estetik kerakyatan, yang mencari idiom-idiom bentuk lewat realitas kehidupan rakyat, atau bisa juga disebut dalam gaya realisme sosial dengan berbagai variannya. Penggambaran ekpresional dalam lukisan ini mengungkapkan proses komunikasi yang mengandung konfl ik antara sang kakek yang renta dan gadis muda belia, yang bisa dirasakan dari masingmasing ekspresi mereka.

Kesimpulan: perbedaan artikel

dalam artikel ini membahas  simbolisasis lukisan djoko pekik ini diperoleh lewat intuisi sintesis yang menyangkut tendensi esensial pemikiran psikologi personal dan weltanschauung (pandangan hidup) Djoko Pekik. Oleh karena itu, setelah dicermati dari pengalaman pelukis bertemu dengan peristiwa-peristiwa kekerasan dan penderitaan yang menyentuh perasaannya, serta berbagai latar belakang sosial dan kultural, maka lukisan ‘Tuan Tanah Kawin Muda’ yang dihasilkan merupakan kristalisasi simbol dari perampasan dan upaya mempertahankan hak manusia, atau rakyat bawah.

sedangkan dalam artikel saya membahas mengenai Lukisan Guernica" karya Pablo Picasso yang dimana karyanya terinspirasi dari kenyataan hidupnya, seperti ciptakan lukisan guernica yang dimana merepresentasi simbolis tentang horor perang sipil Spanyol. Setiap elemen memiliki makna mendalam, seperti banteng yang melambangkan kekuatan dan ketahanan, serta kuda yang merepresentasikan penderitaan dan kekacauan. Potongan tubuh manusia dan wajah yang terdistorsi mencerminkan penderitaan korban perang. Selain itu, lampu minyak dan matahari mati mewakili kegelapan dan kehancuran.

25. INOVASI KERAJINAN LUKISAN WAYANG KAMASAN KLUNGKUNG

https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/ngayah/article/download/7/5

Objek: menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pengerajin dengan cara melakukan inovasi produk dengan sentuhan modern untuk meningkatkan daya tarik konsumen terhadap produk yang dihasilkan.

Pendekatan:  Partipasif

Analisis: Kegiatan IbM Inovasi Kerajinan Lukisan Wayang Kamasan telah berhasil dilaksanakan. Adapun hasil kegiatan ini menghasilkan beberapa solusi daripermasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra kegiatan yakni pada manajemen produksi dan manajemen pemasaran. Hasil diperoleh adalah sebagai berikut. Peningkatan jumlah produk. Terdapat peningkatan jumlah produk dari kegiatan manajemen produksi.

Kesimpulan: Perbedaan artikel

Inovasi Lukisan Wayang Kamasan dengan melakukan modernisasi produk bertujuan untuk memperluas target pasar, sehingga kerajinan lukisan wayang Kamasan ini dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa menghilangkan nilai estetika kearifan lokal dari makna tokoh pewayangan atau tema yang ada pada lukisan tersebut.

Lukisan "Guernica" oleh Pablo Picasso dianggap sebagai inovasi besar dalam seni lukis. Lukisan ini, diciptakan pada tahun 1937 sebagai respons terhadap serangan bom Jerman dan Italia di kota Guernica selama Perang Saudara Spanyol, memperkenalkan gaya ekspresionis dan kubisme yang menggambarkan kekejaman perang dengan cara yang dramatis dan emosional.

26.  Imaji Pop Surealisme: Figur Gendut dalam Lukisan

https://core.ac.uk/download/pdf/230915177.pdf

Objek: mengangkat figur gendut sebagai ide dasar penciptaan seni lukis dengan menggunakan gaya pop surealisme.

Pendekatan: kualitatif

Analisis: Permainan imajinasi yang terangkum dalam pemikiran telah menghasilkan banyak potongan imaji tentang berbagai hal untuk dijadikan sebagai tonggak awal pembuatan sebuah karya seni. Imaji tersebut kemudian dikombinasikan dengan konsep utama yang diangkat, yaitu berhubungan dengan problematika yang ada dalam figur gendut, yang nantinya akan termanifestasikan menjadi karya seni yang diinginkan. Posisi figur gendut di sini bukan hanya sebagai objek utama semata dalam kekaryaan saya, tetapi juga bisa sebagai metafora yang mencitrakan sesuatu hal. Bentukan kartunal pada figur-figur yang diciptakan lalu dikemas dengan gaya pop surealisme merupakan paduan yang pas untuk menciptakan karya yang nakal, menggelitik, satir, sekaligus jenaka, tentang problematika figur gendut. Hadirnya pop surealisme yang menjadi gaya kekaryaan merupakan cara yang tepat dalam mewakili kegelisahan penulis tentang figur gendut, bahkan hingga saat ini terus dipelajari dalam proses kekaryaannya.

Kesimpulan: Perbedaan artikel

Proses penciptaan tersebut meliputi beberapa hal antara lain, eksplorasi, eksperimentasi (perumusan perancangan karya), kemudian tahap pembentukan karya, serta evaluasi.

Proses penciptaannya melibatkan pemilihan tema yang kuat dan ekspresif, di mana Picasso menyampaikan kekejaman perang dan penderitaan manusia

27. Kajian Elemen-elemen Lukisan Cerita Ramayana Karya I Ketut Budiana

https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/prabangkara/article/download/1120/516

Objek: mengkaji karya beliau adalah untuk memotifasi seniman tradisional Ubud agar menciptakan karya yang unik dan diharapkan dapat melahirkan seniman muda.

Pendekatan: Kualitatif

Ananlisis: bahwa seni lukis tradisional Ubud pada masa sekarang mengalami krisis apresiasi. Pada era krisis apresiasi ini I Ketut Budiana masih tetap aktif berkarya dengan menampilkan karya yang unik dan menarik, sehingga karyanya terkesan moderen walaupun menggunakan tehnik tradisi. I Ketut Budiana mampu mengolah unsu-unsur elemen yang terkandung dalam karyanya, meliputi garis, warna ruang, tekstur dan bentuk. I Ketut Budiana menampilkan garis menggunakan dua cara yaitu, garis dari gabungan beberapa titik dan perpaduan warna yang berbeda. Garis yang timbul dari perpaduan warna yang berbeda inilah membuat karya I Ketut Budiana terkesan moderen. Garis yang timbul dari gabungan beberapa titik memberi kesan lukisan tradisional.

Kesimpulan: Perebedaan artikel

Seni lukis tradisi bergaya Ubud sudah menampilkan anatomi dan kedetailan disetiap objeknya, biasanya mengangkat tema mitologi masyarakat setempat dan kehidupan masyarakat Bali

Gaya lukisan yang terinspirasi oleh "Guernica" dapat mencakup penggunaan kubisme, distorsi bentuk, dan ekspresionisme untuk menyampaikan pesan yang kuat atau mencerminkan ketidakpastian serta kekejaman perang.

28. LUKISAN FAUNA, POLA SEBARAN DAN LANSKAP BUDAYA DI KAWASAN KARS SULAWESI BAGIAN SELATAN

https://walennae.kemdikbud.go.id/index.php/walennae/article/download/277/267

Objek: lanskap pada situs gua-gua yang memiliki gambar dari masa prasejarah. Gua-gua prasejarah di bagian selatan Pulau Sulawesi merupakan kawasan gua dengan karakter lukisan telapak tangan dan fauna

Pendekatan: Kualitatif 

Analisis: Sebaran lukisan gua di kawasan kars Sulawesi bagian selatan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu sebaran di sebelah utara yang diwujudkan dengan simbol lukisan fauna aquatik dan sebaran di sebelah selatan yang diwujudkan dengan simbol lukisan terestrial. Selain perbedaan lokasional, yaitu utara dan selatan, perbedaan lainnya juga tampak pada pemilihan gua dengan karakter yang agak berbeda, yaitu gua aquatik di utara cenderung memilih gua pada gugusan kars kecil dan terluar, sedangkan gua terestrial cenderung memilih gua dengan gugusan kars besar-induk. Ciri-ciri tersebut merupakan ciri pembeda yang dapat dimaknai sebagai identitas.

Kesimpulan: Perbedaan Artikel

lukisan gua ini terinspirasi dari kawasan kars Sulawesi bagian selatan yang dimana konsep tersebut terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu sebaran di sebelah utara yang diwujudkan dengan simbol lukisan fauna aquatik dan sebaran di sebelah selatan yang diwujudkan dengan simbol lukisan terestrial.

Sedangkan artikel yang saya bahas lukisan guernica ini terinspirasi oleh serangan udara Jerman dan Italia pada kota Guernica selama Perang Saudara Spanyol pada tahun 1937. Picasso menciptakan karya ini sebagai protes terhadap kekejaman perang dan dukungannya terhadap kaum Republik Spanyol.

29. KOMPOSISI EFEK SPONTAN CAT AIR DENGAN SULUR TRADISIONAL YOGYAKARTA PADA PENCIPTAAN LUKISAN

https://journal.isi.ac.id/index.php/corak/article/download/2640/1082

Objek: “Komposisi Efek Spontan Cat Air dengan Sulur Tradisional Yogyakarta pada Penciptaan Lukisan” ini paling tidak memiliki tiga urgensi untuk pendidikan seni lukis maupun dunia seni lukis pada umumnya

Pendekatan:  Kualitatif

Analisis: sulur di Yogyakarta, yang berada dalam kategori yang lebih luas, yaitu ornamen, telah dibuat. Selain itu, kajian tentang sulur dalam lukisan yang digabungkan dengan bentuk-bentuk lain telah ada, tetapi lukisan-lukisan ini tidak menggunakan media cat air. sulur di Yogyakarta adalah “Bentuk dan Makna Simbolik Ornamen Ukir pada Interior Masjid Gedhe Yogyakarta, sulur atau tumbuhan yang menjalar dengan untaian daun dan pucuk batang muda juga disebut motif lunglungan. Ukiran di Masjid Gedhe Yogyakarta pada umumnya berbentuk motif flora atau tumbuh-tumbuhan. Lunglungan berasal dari kata ulung-ulung dan tetulung yang bermakna dermawan dan menolong. lunglungan mempunyai makna bahwa seorang muslim harus mempunyai jiwa sosial yang baik, gemar membantu sesame, dan mempunyai sifat dermawan. Sulur atau lung-lungan mengandung juga harapan agar kehidupan dan rezeki selalu datang. Selain untuk hiasan di masjid, lunglungan juga menjadi salah satu motif batik.

Perbedaan: Perbedaan atikel

artikel yang dibahas mengenaui penciptaan karya seni rupa yang memadukan sulur maupun ornamen yang terkait dengan teknik cat air. 

sedangkan lukisan guernica  menggunakan teknik lukisan minyak pada kanvas untuk menciptakan "Guernica"

30. Damar Kurung (Makna Lukisan Damar Kurung Sebagai Kesenian Masyarakat Gresik)

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-Rizky%20Sandika%20Wahyu.pdf

Objek: mendeskripsikan Makna Lukisan Damar Kurung Sebagai Kesenian Masyarakat Gresik

Pendekatan: Kualitatif, Hermeneutik

Analisis: Damar Kurung merupakan seni tradisi yang masih bertahan sampai sekarang. Seni tradisi ini bukanlah sebuah mata pencaharian bagi pembuatnya. Karena pembuatan seni ini pada saat sekarang hanya untuk melestarikan sebuah seni tradisi yang sudah ada sejak dulu. Damar Kurung tidak dijadikan penghasilan tetap oleh keluarga Masmundari, tetapi dijadikan sebagai kesenian tradisi keluarga yang harus tetap di pertahankan samapi kapanpun. Dan proses ini akan di turunkan ke generasi berikutnya.

Kesimpulan: Perbedaan artikel

lukisan Damar Kurung, mencerminkan sebuah tradisi Masyarakat yang kental dengan kehidupan religi

sedangkan pada artikel saya membahas mengenai lukisan guernica yang dimana lukisan ini mencerminkan penderitaan dan kekejaman perang, khususnya peristiwa serangan terhadap kota Guernica selama Perang Saudara Spanyol.



































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Seni

Filsafat Seni